Rabu, 05 Juni 2013

FRONT MAHASISWA NASIONAL (FMN)
"Organisasi Massa Mahasiswa Demokratis Nasional Berwatak Patriotis, Demokratis dan Militan"

Sejarah Singkat
Front Mahasiswa Nasional (FMN) adalah sebuah organisasi massa mahasiswa yang lahir atas dialektika (Perkembangan) sejarah dan situasi objektif yang ada dalam setiap perkembangannya. Perjalanan FMN telah dirintis sejak tahun 1990an, dimana pada saat itu upaya pemberangusan gerakan Rakyat terjadi begitu keras oleh Diktator Orde Baru (Soeharto), tidak terkecuali terhadap Gerakan Mahasiswa yang dikekang dengan kebijakan yang sampai saat ini dikenal dengan “Normalisasi Kebijakan Kampus dan Badan Koordinasi Kampus (NKK-BKK)”. Meski demikian, dengan berbagai bentuk ancaman, terror dan tindak kekerasan yang dilakukan oleh Rezim saat itu tidak pernah menyurutkan semangat Rakyat untuk terus membangun persatuan dan mengembangkan diri untuk melakukan perlawanan secara kolektif, begitu pula gerakan Pemuda dan Mahasiswa dengan ciri khususnya yang dinamis dan aktif serta kemampuan analisisnya yang tajam selalu menjadi topangan gerakan rakyat disektor lainnya.

Semangat persatuan dan perlawanan Mahasiswa saat itu tampak dari Eksisnya berbagai Organisasi pemuda dan mahasiswa yang terus melakukan pengorganisiran dan perlawanan, meskipun sebagian besar dilakukan dengan cara terturtup. Hal tersebut juga tampak dari munculnya berbagai Organisasi mahasiswa diberbagai daerah yang kian massif. Itulah yang dikemudian hari menjadi Embrio lahirnya FMN yang terus meluas dan semakin solid melalui Komunikasi Intensif dan pertemuan-pertemuan tingkat kota hingga Nasional. Melalui pertemuan nasional yang diselenggarakan di Bandung pada tahun 1997 kemudian terbentuk sebuah jaringan nasional dengan nama “Forum Komunikasi Mahasiswa Nasional (FKMN)” sebagai identitas dari pokja yang dibangun.

Ide dan inisiatif maju terus bermunculan dari internal Jaringan melalui pertemuan-pertemuan dan komunikasi yang dibangun untuk menyatukan diri dan melakukan penilaian atas perkembangan pekerjaan dan situasi kongkrit dimasing-masing daerah. Peretemuan-pertemuan tersebut kemudian membuahkan hasil yang semakin maju, dimana pada tahun 2000, FKMN berkembang menjadi sebuah organisasi mahasiswa nasional dengan nama Forum Mahasiswa Nasional. Sejak itu FMN terus melakukan perluasan dan melakukan pembenahan di Internal organisasi, membangun komite-komite organisasi dari tingkat pusat (nasional) hingga kampus dan mulai menggunakan identitas FMN dalam perjuangan politik organisasi.

Deklarasi FMN
Setelah melalui proses dan perjalanannya yang cukup panjang, akhirnya di tahun 18 Mei 2003 FMN dideklarasikan menjadi organisasi massa mahasiswa nasional lewat acara Kongres Pendirian Organisasi (founding Congress) di Balai Rakyat Utan Kayu-Jakarta. Dalam momentum bersejarah tersebut,  hadir 700 anggota FMN dari berbagai kota dan kemudian 740 orang anggota mengikuti aksi Nasional perdana FMN di Jakarta. Melalui forum kongres pendirian tersebut pula terjadi peralihan nama dari Forum Mahasiswa Nasional menjadi Front mahasiswa Nasional. Acara Funding Congress tersebut, kemudian ditetapkan sebagai hari lahir FMN yaitu tanggal 18 Mei 2003 yang diperingati setiap tahunnya oleh seluruh jajaran anggota disetiap levelan Organisasi.

Paska Funding Congress di Jakarta, FMN Menentukan garis Politiknya yang “Anti Imperialisme, Anti Feodalisme dan Anti Kapitalisme Birokrat” melalui Kongres I yang diselenggarakan di Bandar Lampung pada Bulan Mei tahun 2004 bertepatan dengan Hari lahir FMN yang ke-2. Dengan berbagai pelajaran penting dan berharga yang diraih selama dua tahun, baik secara teori maupun praktek bagi terciptanya Ormas Mahasiswa, dua tahun kemudian diselenggarakan kembali Kongres II, pada bulan September 2006 di Bandung dengan semangat meneguhkan diri sebagai Organisasi Massa Mahasiswa dengan karakter perjuangan Demokrasi Nasional. Gerakan pembetulan demi pembetulan atas organisasi terus dilakukan dan ditancapkan untuk meneguhkan langgam kerja dan merapikan pekerjaan-pekerjaan organiasasi, mencakup wilayah politik dan organisasi.

Dengan memahami bahwa persoalan sektoral yang dihadapi oleh Mahasiswa maupun Pemuda secara umum tidak terlepas dari persoalan rakyat disektor lainnya, FMN terus menghubungkan dan terlibat aktif dalam perjuangan rakyat disektor lainnya (buruh, tani, kaum miskin kota, dan kaum perempuan) untuk memperjuangkan hak-hak demokratisnya serta untuk terus memperluas dan memperkuat semangat pengabdian kepada Rakyat. Sehingga pada Kongres ke-III di Mataram pada Bulan Maret 2009, selain terus menegaskan Garis Politik dan Organisasinya, Memperkuat dan memperluas Organisasi, FMN kembali meneguhkan diri sebagai Organisasi yang akan terus secara konsisten mendukung dan terlibat aktif dalam perjuangan Rakyat disektor lainnya.

Persebaran Anggota
Kini setelah  satu dasawarsa (10 tahun) berdiri, melalui berbagai dinamika atas maju-mundurnya Organisasi, FMN telah tersebar di 28 Kota dan Provinsi, yaitu di Medan, Palembang, Jambi, Lampung, Pontianak, Singkawang, Palangkaraya, Makasar, Palu, Bulukumba, Denpasar, Mataram, LOTIM, Kupang, Flores, Surabaya, Jombang, Malang, Bojonegoro, Purwokerto, Wonosobo, Yogyakarta, Jakarta, dan Bandung. Dengan semangat kemandirian dan penlayanan terhadap Massa, FMN terus berupaya memperkuat dan mengembangkan diri dan terus tumbuh untuk memajukan perjuangan Massa baik secara kulitas maupun Kuantitas.

Ditingkat Internasional, FMN juga menjadi salah satu Anggota dari International League of People’s Struggle (ILPS) dengan Garis perjuangan Anti Imperialisme yang mengusung platform “Lawan Penjarahan dan Perang Imperialisme”. ILPS kini sudah memiliki lebih dari 300 organisasi Anggota yang tersebar di lebih dari 40 Negara. Melalui Kongres Internasional yang ke-4 yang di Selenggarakan di Philippine pada bulan Juli 2011 lalu, ILPS terus menegaskan Garis perlawanannya terhadap Imperialisme dan memperkuat organisasi, memperbesar keanggotaan dan memperluas pengaruh dan persatuan melawan Imperialisme. Melalui Kongres ILPS ke-4 Tersebut pula, FMN terpilih menjadi Anggota Komite Koordinasi Internasional (ICC) dikomisi pemuda dan Pendidikan untuk periode 2011-2014. Selain tergabung dalam ILPS, FMN juga menjadi salah satu Anggota Asia Pacific Students and Youth Association (ASA), sebuah organisasi yang menghimpun berbagai Organisasi Pemuda dan Mahasiswa di Kawasan Asia Pasifik. ASA juga terus berupaya memperluas jaringan dan keanggotaannya dengan aspirasi untuk membangun persatuan pemuda dan Mahasiswa skala Internasional. 

Garis Politik
Melalui perjuangan panjang yang mengorbankan jiwa dan raga para pejuang dan seluruh Rakyat Indonesia merebut kemerdekaan dari tangan penjajah (Kolonial Belanda) hingga diproklamirkannya kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, tentunya membawa harapan besar akan masa depan yang gemilang bagi Rakyat Indonesia. Namun persis paska Konferensi Meja Bundar (KMB), Indonesia kembali terjerumus dalam satu sistem dengan penghisapan yang tidak kalah kejamnya dari sistem jajahan colonial Belanda, yaitu Sistem “Setengah Jajahan dan setengah Feodal (SJSF)” yang ditandai dengan Eksisnya dua sistem yaitu Imperialisme yang semakin kuat menancapkan dominasinya dan Feodalisme yang juga semakin kuat melakukan penghisapan sebagai topangan akan dominasi Imperialisme. Sistem ini yang masih dan terus dipertahankan oleh penguasa telah menjebak Rakyat Indonesia kembali dalam kemiskinan dan penderitaan yang hebat serta keterbelakangan budaya yang kelam.

Dengan sistem tersebut, Indonesia tidak lagi dijajah dalam bentuk fisik, namun diganti dengan penjajahan secara halus yaitu melalui jeratan hutang yang memaksakan Indonesia harus menyerahkan seluruh kekeayaan Alam dan tenaga kerjanya terhadap kapitalis monopoli (Imperialisme) melalui topangan kuat Feodalisme yang tampak sebagai tuan tanah baru (baik yang tampak dalam perusahaan swasta, Individu, maupun oleh Negara secara lansung) yang terus melakukan monopoli atas tanah dalam skala luas, baik untuk perkebunan, pertambangan, Infrastruktur, Taman Nasional, dll. Dengan demikian, terang bahwa persoalan pokok rakyat Indonesia yang melahirkan berbagai persoalan lainnya adalah Persoalan Monopoli atas Tanah. Atas persoalan tersebut, maka Kontradiksi pokok bagi seluruh Rakyat Indonesia adalah “Imperialisme, Feodalisme dan, Kapitalisme Birokrat”.

Dengan kenyataan demikian, Front Mahasiswa Nasional (FMN) telah meneguhkan garis perjuangannya yang diyakini sebagai jalan keluar bagi Rakyat Indonesia adalah dengan menggencarkan perjuangan“Demokratis Nasional” yang berwatak Patriotis, Demokratis dan Militant sebagai manifestasi karakter perjuangannya yang anti Imperialisme, Anti Feodalisme dan Anti Kapitalisme Birokrat.

Program Perjuangan
Secara khusus FMN memperjuangkan Sistem Pendidikan Nasional yang “Ilmiah, Demokratis dan, Mengabdi Pada Rakyat”. Pendidikan Ilmiah maksudnya adalah Sistem pendidikan yang sesuai dengan Kenyataan Objektif Masyarakat Indonesia, baik dalam aspek penyelenggaraan, kurikulum dan orientasinya, yang bertujuan untuk terus memajukan taraf berfikir dan perkembangan Ilmu pengetahuan serta meningkatkan skill Masyarakat Indonesia untuk dapat mengubah keadaan objektif yang ada disekitarnya.Demokratis Artinya, Pendidikan yang diselenggarakan tanpa diskriminasi baik yang mengatasnamakan Ras, Agama, ekonomi ataupun karena faktor sosial lainnya dan dapat diakses secara luas oleh Seluruh Rakyat Indonesia. Selebihnya, Masyarakat Indonesia (Khususnya peserta didik) dilibatkan dalam setiap pengambilan kebijakan dilingkungan pendidikan. Selain itu, sebagai wujud kongkrit akan adanya demokrasi, bebasnya pendidikan dari berbagai represifitas, intimidasi dan berbagai bentuk tindak kekerasan yang kerap terjadi dilingkungan pendidikan saat ini.

Selanjutnya, Mengabdi pada Rakyat Maksudnya adalah Pendidikan yang dapat diabdikan dan mampu menjawab persoalan Rakyat Indonesi baik secara ekonomi, Budaya maupun sosialnya. Secara umum, menyadari bahwa karakter masyarakat Indonesia yang hidup di Negeri Agraris, maka perspektif dan tujuan pendidikan harus dapat diorientasikan untuk membangun Industri Nasional sebagai topangan hidup dan jaminan kesejahteraan bagi rakyat Indonesia.

Selain Program Perjuangan secara Sektoral, FMN juga menjalankan program perjuangannya untuk mendukung perjuangan Rakyat Indonesi disektor lainnya, terutama kaum tani dan klas buruh sebagai komposisi masyarakat yang mayoritas di Indonesia. Mendukung perjuangan kaum tani untuk mempertahankan dan merebut haknya atas tanah, Saprodi pertanian dan hasil produksi yang berkualitas. Terhadap klas buruh, mendukung perjuangannya untuk melawan politik upah murah, PHK dan pemberangusan gerakan yang dilakukan oleh Rezim penguasa saat ini. demikian pula halnya terhadap Rakyat disektor lainnya atas berbagai persoalan yang dihadapinya. Kongkritnya bahwa tujuan didirikannya FMN secara sektoral adalah Memperjuangkan Hak Demokratis dan Hak-hak sosial dan ekonomi Mahasiswa. Secara umum untuk mendukung perjuangan rakyat dalam memperjuangkan hak sosial ekonomi dan demokratisnya untuk mewujudkan Masyarakat yang adail, Sejahtera dan Berdaulat.

Untuk mewujudkan tujuan perjuangan tersebut, FMN mengkongkretkan melalui usaha-usaha perjuangan yang akan diperjuangkan melalui organisasi. Berikut adalah Usaha-usaha perjuangan dengan tuntutan perjuangan jangka pendek untuk pemenuhan hak-hak demokratis pemuda dan mahasiswa Indonesia dengan Garis umum Kampanye yang digencarkan saat ini yaitu “Hentikan Komersialisasi Pendidikan dan Lawan segala Bentuk Represifitas dan Tindak kekerasan disektor Pendidikan”. Usaha-usah perjuangan tersebut adalah:
  • Pendidikan gratis bagi seluruh rakyat Indonesia dan realisasikan anggaran 20 % dari APBN dan APBD untuk  pendidikan
  • Menuntut biaya kuliah murah
  • Hentikan Kenaikan SPP dan Penghapusan segala bentuk pungutan liar (Pungli)
  • Penolakan terhadap Undang-Undang No.12 Th 2012 (UU Pendidikan Tinggi)
  • Peningkatan fasilitas pendidikan di kampus
  • Kebebasan berpendapat dan berorganisasi dikampus dan Hentikan represifitas terhadap mahasiswa
  • Libatkan mahasiswa secara menyeluruh dalam menentukan kebijakan kampus
  • Transparansi pengelolaan dana operasional kampus
  • Tingkatkan kesejahteraan dosen, karyawan dan guru
  • Sediakan Lapangan pekerjaan bagi sarjana dan pemuda
  • Pemberantasan korupsi di dalam dunia pendidikan
  • Pemberantasan buta huruf 

Tugas Pokok FMN
Sebagai Organisasi massa mahasiswa demokratis nasional, selain secara konsisten mengkampanyekan persoalan pokok Pemuda dan Mahasiswa serta pendidikan secara umum dan berbagai persoalan rakyat lainnya secara Intensif, massif dan kontinyu, Tugas utama seluruh Anggota FMN adalah “Membangkitkan, Mengorganisasikan dan Menggerakan Massa Mahasiswa”. Hal tersebut didasarkan atas kenyataan bahwa perjuangan tidaklah dapat dijalankan sendiri-sendiri atau secara terpisah-pisah, maka tugas utama yang tidak boleh diabaikan oleh FMN dengan seluruh anggotanya adalah terus meningkatkan kesadaran massa, menyatukannya dalam satu barisan dengan pandangan dan sikap yang sama, kemudian bergerak dan berjuang bersama.

Bagaimana Bergabung Menjadi Anggota FMN?
Layaknya organisasi pada umumnya, cara bergabung menjadi anggota FMN adalah dengan mengajukan diri untuk bergabung menjadi anggota FMN baik melalui stand-stand penerimaan anggota yang dibuka secara luas ataupun menghubungi pengurus atau anggota FMN secara lansung dan mengajukan diri untuk bergabung, mengisi fomulir anggota, membayar uang pangkal dan meminta Untuk mendapatkan Pendidikan dan Pelayanan serta panduan-panduan organisasi lainnya.

Siapa saja yang bisa bergabung?
Karena FMN adalah Organisasi massa mahasiswa, maka yang dapat menjadi anggota FMN adalah seluruh Mahasiswa baik yang masih semester awal ataupun semester akhir. Batas keanggotaan FMN berlaku sampai dengan Maksimal 2 (Dua) tahun paska Wisuda. Secara spesifik, syarat utama menjadi Anggota FMN adalah:
  1. Masih terdaftar menjadi Mahasiswa baik di Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta,
  2. Sepakat dengan Konstitusi dan Program perjuangan FMN,
  3. Membayar uang pangkal (Relatif) karena uang pangkal akan digunakan untuk pengadaan kartu Anggota dan Cetak Panduan Organisasi. Jadi besaran uang pangkal yang harus dibayar oleh setiap anggota baru disesuaikan dengan biaya cetak KTA dan Panduan Organisasi basis masing-masing.


Pemuda dan Mahasiswa Berjuang bersama Rakyat!

Duduk, diam dan pasrah dengan Ketertindasan adalah se-lemah-lemahnya Iman. Untuk itu, Mari kita Bangkit untuk Hak dan Masa depan kita, Belajar, Berorganisasi dan Berjuang Bersama.

Jayalah Perjuangan Massa!
Hidup Mahasiswa!
Jayalah Solidaritas Perjuangan Internasional!

0 komentar: